Jst-News.Com – Reog Ponorogo, atraksi minggu mumpung menjelang liburan di isi dengan tontonan menarik Car Free Day, 26 – Februari – 2023. Kisah khusus sang maha kuasa tangan manusia menciptakan kesenian atas nilai leluhur mempelajari, mengolah, raga jadi panca, panca jadi rasa dalam menjiwa ke seluruh sum-sum sel darah melekat pada suci nya tulang seperti simbolik negara Indonesia. Warna merah dan putih, sangsaka pembela arti kerelung anak adam berpikir tentang seni budaya tak kan punah dan binasa “di-jikut” oleh negara-negara yang mengakui dengan secarik kerjasama kertas bermain akal.

Dari jalan raya colomadu, tepatnya ruas kota tengah kesibukan aktifitas masyarakat. Kini melahirkan putra-putra terbaik asal boyolali jawa tengah.

Melestarikan budaya pondokan jawa timur tersebut. Carfreeday, penglihatan tokoh adat-istiadat sebut lakon aktor utama : santoso, daerah kaliyoso karanganyar. Membawakan momentum ragam klasikal elegantis reog re-generasi masa-masa penuh seimbang dinamakan redaksi mata-mata ; reog rivew boyolali, sejenis othokobrol, reog sang widi wiji budoyo eyang prabu punggawa-punggawa kerajaan mataram kuno hingga majapahit runtuh pun ikut sejarah membludak aksi jawa tengah perpaduan jawa timur.

Istimewa jawa tengah pada abad ke-2 dekade-nya pun sudah terbilang sukses hanya saja banyak kisah ilmu-ilmu peradaban bercitra beradu oleh zaman ke waktu putaran cinta sang kecintaan terbungkus oleh “karekter budoyo dadi membudoyo sok modern” padahal negri ini, dari tradisional membuat para pelaku jadi aturan-aturan tangan sang kuasa-penguasa pada lakon hidup merusak alam-Nya.

Bukan gusti-Nya marah, tapi ragam menyusut menipis nya nilai adab sang manusia itu sendiri berikhtiar, berpikir, oleh cara “licik-picik strategi” Demikian cerita seni budaya reog tersajikan bersama crew asal kaliyoso berperan dari boyolali melahirkan kepiawaan atraksi ini tersajikan oleh Jst-News/red©2023/Kry-Jateng-Eko Julianto@info-warta