Ngeluyur Magetan Jadi Daya Tarik Mitos Dahulu, Hingga Ada Apa – Siapa Yang Nanya?
Magetan – Sebuah danau yang terletak di lereng Gunung Lawu di Kabupaten Magetan , Jawa Timur. Tempat ini kerap menjadi tujuan wisata populer karena keindahan yang dimiliki. Dibalik keindahannya, Telaga Sarangan menyimpan sejumlah mitos yang banyak dipercaya oleh penduduk sekitar.
Mitos tentang tempat-tempat di Indonesia memang kerap bermunculan. Meski begitu, mitos yang beredar tetap menarik pengunjung sebagai kearifan lokal yang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah. 3 Mitos Telaga Sarangan
1. Menyimpan Sepasang Naga
Dalam legenda terbentuknya, Telaga Sarangan dikisahkan jika ada sepasang manusia bernama Kyai dan Nyai Pasir yang menjelma menjadi ular karena terjebak di telaga tersebut. Mereka berdua yang telah menjelma menjadi ular tinggal di danau tersebut. Keberadaan dua ular besar di Telaga Sarangan sampai saat ini masih dipercayai oleh sebagian besar masyarakat. Untuk memperkuat mitos ini, dibentuklah gerbang Telaga Sarangan yang terdapat dua ular naga di sisi kanan dan kirinya.
2. Memiliki Pohon yang Tidak Bisa Ditebang
Masyarakat setempat percaya bahwa Pohon Liwung yang berada di sekitar Telaga Sarangan ini tidak bisa ditebang oleh manusia biasa. Hal tersebut disebabkan oleh munculnya mitos yang menyebutkan jika ada seseorang yang menebang pohon tersebut, maka dirinya akan menghilang dari muka bumi.
3. Penghancur Hubungan Sepasang Kekasih
Mitos Telaga Sarangan yang paling populer adalah ketika ada sepasang kekasih yang berlibur di tempat tersebut maka cepat atau lambat hubungan mereka akan kandas. Meski ada mitos tersebut, tetap ada pasangan kekasih yang datang ke Telaga Sarangan. Mereka seakan ingin menunjukkan bahwa mitos tersebut tidak akan pernah terjadi. dalam ritual ini pun, sepasang kekasih dapat bisa adakan ritual pesugihan yang konon dapat merenggut nyawa di keluarga sendiri pada periwayatan – ketika masih mengarungi lintasan telaga sarangan ini cukup mengitari dan larung saji bunga-bunga’an yang harumnya melebihi minyak wangi ritualitas para penyaji sajian tradisi adat.
ini sudah banyak memakan korban jiwa, dalam konsep wisata telaga sarangan terhitung pada phase 2023 lalu, seorang suami dan isteri (bahkan, selingkuhan hubungan gelap dari berbagai kota di pulau populasi tanah jawa, sangnat sakralitas didunia mistis “pulang meregam nyawa; entah dari anak – suami – bahkan dirinya sendiri dilambat laun kisaran hitungan kabisat tahun habis di masa penyembahan tertanggal disaat mengunjungi atau berkonsep wisata ria (
Mitos-mitos yang beredar di Telaga Sarangan merupakan bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang patut dilestarikan. Meskipun tidak dapat dijelaskan secara ilmiah, mitos-mitos ini memberikan warna tersendiri bagi pengalaman wisata di Telaga Sarangan.
