- Berita Terkini
- Ekonomi
- Kebudayaan
- Kesehatan
- Kesenian
- Lainnya
- Masyarakat
- Pemerintahan
- Pendidikan
- Pertanian
- Sosial
Pemkab Klaten – Program : “Tekan Stunting Keluarga”
JST-NEWS .COM | Pemerintahan Kabupaten Klaten terus berupaya untuk menekan angka stunting di daerah lewat sejumlah program, salah satunya Kampung Keluarga. Selain menekan stunting, program tersebut diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Bupati Klaten Hj.Sri Mulyani,S.E,M.Si mengatakan bahwa angka stunting di Kabupaten Klaten saat ini adalah 14,65 persen. Lewat persentase tersebut, Kabupaten Klaten turun peringkat dari urutan 6 ke urutan 11 penanganan terbaik stunting se Jawa Tengah.
Namun demikian, pemerintah daerah tetap mengapresiasi gerak cepat yang dilakukan dinas-dinas dan pihak terkait lainnya dalam upaya nyata menurunkan angka stunting di Kabupaten Klaten. Hal tersebut diungkapkan olehnya saat di Pendopo Pemerintah Kabupaten Klaten, hari ini.
“Angka stunting di Kabupaten Klaten saat ini masih 14,65%, dari kita di urutan 6 terbaik penanganan stunting se Jawa Tengah jadi turun ke urutan 11. Ini membuktikan angka stunting di klaten meningkat.
Namun saya berikan apresiasi atas gerak cepat bapak ibu dinas dan pihak terkait dalam upaya nyata penurunan angka stunting di Kabupaten Klaten,” katanya Sri Mulyani dalam keterangan tertulis, Senin (13/11/2023).
Upaya-upaya itu misalnya dengan menguatkan budaya sehat, makan makanan bergizi bagi bumil, balita dan ibu menyusui dan perilaku hidup sehat,” sambungnya.
Sri Mulyani menerangkan Kampung Keluarga Berkualitas merupakan program yang memiliki peran strategis bagi Indonesia guna mewujudkan keluarga yang berkualitas, bahagia dan sejahtera.
Untuk itu peran aktif dinkes, Dinsosp3Appkb bersama dengan puskesmas, PKK, dan penyuluh kesehatan di Kabupaten Klaten harus lebih optimal dalam pendampingan, pembelajaran sekaligus sosialisasi kepada ibu-ibu muda, serta pasangan usia subur dalam rangka mengurangi angka stunting di Kabupaten Klaten.
“Program Kampung Keluarga Berkualitas ini memiliki peran yang strategis bagi Indonesia. Peran aktif dari seluruh pihak harus lebih dioptimalkan dalam memberikan pendampingan dan sosialisasi kepada ibu muda, pasangan usia subur, tentunya untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Klaten,” tuturnya.
Sri Mulyani mengajak semua pihak terkait untuk bersama-sama memandu dan mensinkronkan kebijakan, agar upaya terencana dan sistematis untuk membantu masyarakat, dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan dan terutama dalam upaya percepatan penurunan stunting pada balita.
Selain itu, dia turut meminta daerah yang memiliki angka stunting tinggi untuk berkomunikasi dengan daerah yang memiliki angka stunting rendah agar bisa saling bertukar pikiran dalam menurunkan stunting.
“Saya minta, daerah yang angka stuntingnya masih tinggi, tolong komunikasi dengan daerah yang angka stuntingnya rendah agar bisa saling bertukar informasi untuk bersama-sama menurunkan angka stunting di Kabupaten Klaten.
Semoga di tahun 2024 kedepan kita bisa turunkan angka stunting klaten dibawah 14 persen, targetnya 10 persen. Maka dimohon kerja sama dan komitmennya,” tutupnya.
Nilai konsistensi masyarakat pun dibutuhkan untuk saling bahu-membahu antar seksama. menciptakan sumber daya manusia handal, memegang nilai akhlakul karimah menunjang sebagai seluruh kesejahteraan rakyat, peduli sehat, selalu amanah menjalankan dilingkungan keluarga, tempat-tempat terjangkau dan tidak terjangkau pun harus peran serta saling aktif bersahaja mengedepankan kualitas dan kuantitas mendidikasi program problematika masyarakat dikehidupan yang kurang dstnya.
Demikian publikasi informasi ini sebagai elemensi sosial bermasyarakat jadi rukun, guyub, mengolah kehidupan seksama terdidikasi konduite baik dan benar pada tingkat Kabupaten Klaten, se-Jawa Tengah bernotaben mulia seksama.
Red©2023/13/11/http://www.jst-news.com