Reminis Historicalisis – Development
imagecreativity/public-reality/2024/Red© Indonesia Jadi Apa? Pemikiran para tokoh pemimpin bias terobsesi/24/10/2023
JST-NEWS.COM | Reminis Historicalisis – Development : Hitam Putih dunia, Mengenang sejarah pengembangan, sepakat ataupun menuai kritisi, metaforfosis, kritikal, kepahitan itu pasti berjalan semestinya – ada sifat-sifat yang diatur, mengatur, bahkan berpikir bawaan dari karekter berbeda bersumber pada “watak denial” Indonesia terlahir zaman kolonial berubah sekarang ke pencetus teori dan praktek milineal masa kini jadi pengembangan mengenang sejarah.Date,24/10/2023 Jateng.
Tahun 1982, telah reminis teruji bahkan dipuji itu biasa saja. Pemerintahan RI mengkaji dari dasar seluruhnya keilmuan. Teoritis manusia sekarang banyak beredar ada kalanya praktikal, maupun sifat/sikap mempelajari tentang adab etika bangsa dan negara masing-masing miliki hak subjek penelitian hingga merayap menyentuh kata objektif.
Pandangan reminis didasari oleh kepedulian masyarakat esok harinya, diproses rekanan atau kontroversi nyata pada ajakan pendapat, saran, bahkan usul itu melekat jadi “sara mata/telinga”
Negara Indonesia, sudah benar – hanya sebatas manusia saling belum melengkapi, mengenali, mengolah rasa tak kunjung sembuh ikhtisar awaluniyatussyakiriin (pada proses : imbuh max diaccount private-obligasi ilusionis).
Cara konseptual berdasarkan spesialisasi kinerja informasi “berjuanglah walaupun, mimik dikatakan : buruk).
Coba example kan pendapat, dibawah ini sobat media JST-NEWS menyampaikan.
- Titik A menuju Titik C , loncatan jauh atau dekat sebelum titik B.
- Manusia diolah atau kebenaran mengolah.
- bulatan kecil dapatkah? Menyebar ke permukaan luas.
- Sebaliknya bulatan besar dapatkah? Mengembangkan ke permukaan paling kecil.
- Jangan sudut-menyudutkan, gak zamannya, gak ngaruh mempengaruhi, atau jadi mayit tak guna jasad ke iradat-Nya.
Baik sobat netter diberbagai belahan jiwa 1/2, 1/3, bahkan dapat tembus ke langitan. Jika tak mengenali olahan Nur-Nya.
Karena sifat Nur itu menetap pada ruh masing-masing ketika sebelum dilahirkan dan ditatakan.
Keindahan narasi prasangka jadi baik dan benar disistemik kehidupan manusia menuai ilmu politik yang mempelajari strategi para-para pemimpin. Kita sebagai apa? dan akhirnya pun jadi kesehatan kesimpulan sebelum masuk terperinci “mayit”.
Katakan sedikit pada diri sendiri sebagai manusia bermaksud mencapai kesepakatan tentang ilmu keridhoan-Nya. Uppsss… Bagaimana jika “Tuhan Yang Maha Esa” membuka mata-mata manusia pada dirinya? Apa jadi atau tak jadi sebuah penelitian proses namanya manusia pemimpin.
Struktur membuat pemikiran berkidhmat sehari-hari diiringi bahkan dipelajari bisa hilang bahkan musnah tenggelam dilubuk : “hati tak tenang/tenang hatipun tergerus bersama akal mobilisator redup”
Sobat netter semua bersatu, bentuk akal baik dan etika sehat. Sebelum meredup terus berjalan semestinya se-arah akan harumnya jarum jam dipola oleh penemu. Bertanya dibesit pinggiran max bicara : “bergegas menuju tujuan-Nya” karena jasad tak ada arti kembali. Melainkan melakukan kembali, namun jadi pemikir tak sejati. Untuk mengetahui lebih ringkes “bacalah diri, para pemimpin bangsa dan negara Indonesia ” Bangsa ini mau jadi apa? Rakyat hanya memohon satu persatu “pulanglah kembali ke-asal ruh-Nya, mengalami maju jangan terlihat ketika dipraktek langsung lekuk tubuh wicara informal, baik dan benar terpapar oleh kepedulian mulia seksama “.
Red©2023/24/10/Manusia Mati – Paling Kuatir “Tahta Apapun Musnah, Yang Ada Diri Sendiri Dengan Pertanggungjawaban Serta Pelaksanaan didalam Nisan Terhias”.
Notes :
Sorry if something is written and the sentence is pronounced wrong or right, return it to God, the creator of nature
www.jst-news.com