CERMAT : UANG Dikeluarkan BI, Tokoh Muhammadiyah Tersirat Teriang Cerah
JST-News.Com | Karanganyar — Bank Indonesia waktu lalu meluncurkan tujuh uang baru tahun emisi 2022 bersamaan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-77 pada Rabu 17 Agustus 2022. Kini merubah menjadi bahagia sang pahlawan manusia di organisasi muhammadiyyah di potret kehidupan LEMBAR UANG, Pada kebutuhan dunia manusia miliki kapasitas dan kuantitas diri menjadi otentikasi 28/3/2023 JST-News ©redaksi eksplore umum bermasyarakat digunakan oleh Khalayak semua orang.
Keindahan Agustus Lalu, Agar Kemerdekaan RI menjadi sejarah bangkit kaum organisasi islam : Berbicara dan Merangkum kehidupan matahari cerah bersama kemajuan. Agar, sifat dan sikap ikhwan dan akhwat golongan organisasi islam ini mengisi dan saling memacu seksama kebaikan di sudut kecil maupun besar manusia miliki akal dan pemikiran dengan sejalan oleh kemuliaan diri sejati merangkul tanpa lihat egoiste individu.
Back to restart , ke wacana tentang uang berasal dari batang pohon kuat menjadi lembaran dan menjadi seutas kertas terdesain murni dari manusia mengenal akan syareat mengkaji keilmuan.
Tujuh uang baru tersebut terdiri atas pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000. Ketujuh pecahan rupiah ini menampilkan delapan Pahlawan Nasional, salah duanya adalah tokoh Muhammadiyah, yaitu: Soekarno dan Djuanda Kartawidjaja.
Soekarno pada Pecahan Rp. 100.000
Pada bagian depan pecahan Rp. 100.000 menampilkan Tokoh Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Dr. (H.C.) Ir. Soekarno dan Dr. (H.C.) Drs Mohammad Hatta, sebagai gambar utama. Terdapat lambang negara Garuda Pancasila, gambar kepulauan Indonesia, Bunga Anggrek Bulan, dan beberapa motif khas Indonesia. Sementara bagian belakang menampilkan Tari Topeng Betawi yang disandingkan dengan keindahan alam Raja Ampat, serta dipadukan dengan keanggunan Bunga Anggrek Bulan.
Soekarno merupakan Pahlawan Nasional yang sudah tertarik dengan gerakan Muhammadiyah serta pikiran-pikiran berkemajuan KH. Ahmad Dahlan sedari kecil.
Saat diasingkan pada 1938-1942 ke Bengkulu, pria yang lahir pada 6 Juni 1901 ini sering berdiskusi dengan beberapa tokoh Muhammadiyah setempat.
Pada saat itulah ia secara resmi bergabung dengan Muhammadiyah, bahkan memegang jabatan strutural sebagai Ketua Dewan Pengajaran Muhammadiyah Daerah Bengkulu.
Demikian publikasi ini kami sajikan, Agar dapat dipahami oleh masyarakat umum setempat terus maju bersama NKRI Menjadi mutu bijak dan mulia dengan misi kami sebagai : Berita Mendidik Citra Bangsa Dan Negara.
Red©2023/JKT-Kutipan/Dkk-Jogyakarta, Selamat menjalani ramadhan 1444 H bersama hati tenang dan jiwa selalu bahagia dengan IMTAQ Keislaman dunia menuju Akhirat-Nya mulia.